Jumat, 21 Oktober 2011

hubungan pemuda dan sosialisasi dalam lingkungannya

pemuda dan sosialisasi

Contoh Kasus Penyimpangan Pemuda beserta solusinya


1. a. Pengertian kebudayaan,

Menurut bahasa Kebudayaan, cultuur dalam bahasa Belanda dan culture dalam bahasa Inggris, berasal dari bahasa Latin “colore” yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan. Dari pengertian budaya dalam segi demikian berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitet manusia untuk mengolah dan mengubah alam”.
Menurut istilah Kebudayaan adalah sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan manusia untuk menguasai alam sekelilingnya untuk keperluan masayarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia ynag mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai kemasyarakatan. Cipta merupakan kemampuan mental, kemamapuan berpikir dari orang-orang yang hidup sebagai anggota masyarakat, senua karya, rasa, dan cipta dikuasai oleh karsa dari orang-orang yang menetukan kegunaannya agara sesuai denagn kepentingan masayarakat. (Selo Soemarjan dan Soelaeman Sumardi).
b. Perubahan social,
Perubahan social adalah perubahan dalam masyarakat yang mempengaruhi system social, nilai, sikap, dan pola perilaku individu dalam kelompoknya.
c. Perubahan budaya,
Perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi dalam system ide yang dimiliki bersama pada berbagai bidang kehidupan dalam masyarakat yang bersangkutan.
d. Perbandingan antara perubahan social dengan perubahan budaya,
Dari pengertian di atas dapat saya simpulkan bahwa secara fisik mugkin keduanya memiliki kesamaan yaitu pada perubahan yang terjadi di masyarakat yang mengakibatkan sesuatu. Akan tetapi secara muatan berbeda, perubahan social lebih ditekankan pada perubahan individu secara social, nilai, sikap dan pola perilakunya atau sifatnya perorangan. Sedangkan perubahan budaya lebih pada perubahan secara kelompok atau kebersamaan dalam satu ide bersama pada berbagai bidang kehidupan masyarakat.

2. a. Pemuda
Pemuda adalah mereka yang berumur 15-30 tahun, tetapi ada juga yang mengatakan pria sekitar umur 11-12 tahun, sedangkan wanita sekitar 9 tahun.
Macam-macam pemuda terdapat empat golongan:
1. Pemuda urakan.
Pemuda yang ingin berkehendak tanpa memperhatikan peraturan yang ada.
2. Pemuda nakal.
Pemuda yang cenderung memanfaatkan perubahan yang baik dalam suatu bangsa menjadi perubahan yang jelek.
3. Pemuda revolusioner
Pemuda yang mengadakan suatu perubahan bangsa secara besar-besaran.
4. Pemuda yang sholeh
Pemuda yang mempunyai sifat ulil albab.

Sedangkan hubungan pemuda dalam individu, keluarga, dan masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Sebagai individu
Pemuda sebagai individu adalah orang yang sejak lahir sudah mempunyai cirri-ciri klhas watak seorang ondividu yang konsisten danmemberikan identitas yang khusus bagi para pemuda untuk membentuk suatu kepribadian yang dimilki para pemuda.
2. Keluarga
Hubungan pemuda denagn keluarga sangat erat sekali setelah individu sudah melekat dihati para pemuda , keluarga juga sangat juga berpengaruh terhadap para pemuda karena sejak lahir para pemuda sudah berhadapan dengan anggota keluarga, ayah dan ibu terutama keluarga juga merupakan pendidikan atau guru yang pertama bagi individu dan membentuk sikap-sikap individu terhadap para pemuda untuk menciptakan para pemuda menjadi pemuda yang mempunyai pendidikan yang tinggi dan mempunyai perilaku yang baik.
3. Hubungan pemuda dan masyarakat kita telah kita ketahui bahwa masyarakat terdiri dari berbagai etnis, kelompok, dan aturan, belum tentu juga aturan setiap pemuda dimasyarakat itu sama atau memiliki norma yang sejalan, kadang juga masyarakat yang satu membolehkan pemuda dan ada juga masyarakat yang tidak membolehkan pemuda. Demikian pula sosialisasi dari pemuda yang bersalakan dari masyarakat perkotaan dan pedesaan yaitu hubungan yang rasional impersonal yang tidak intim pada masyarakat kota sebaliknya tidak rasional, personal dan intim pada masrakat pedesaan, artinya para pemuda harus mengerti norma dan peraturan yang ada didalam semua masyarakat sehingga para pemuda tidak melakukan hal – hal yang tidak baik dan dapat mencegah pertengkaran antar pemuda yang berbeda dari masyarakat.

Contoh Kasus Penyimpangan Pemuda beserta solusinya:
Masih teringat di benak kita bahwa dalam kasus yang sering diekspose ke public oleh beberapa media massa tentang kekerasan yang dilakukan oleh pemuda yang berprofesi sebagai di STPDN di saat Orientasi Pengenalan Kampus merupakan salah satu kesalahan yang fatal di lingkungan akademisi kampus tersebut. Kenapa tidak? Mahasiswa yang harusnya menjadi agent 0f intellectual, serta agent of change perubahan negeri ini malah memberikan contoh yang tidak baik.
KEKERASAN tampaknya sudah semakin akrab dengan dunia mahasiswa kita. Selain kematian Wahyu Hidayat, mahasiswa STPDN, kekerasan juga sering terjadi dalam tawuran antarmahasiswa, baik berbeda perguruan tinggi maupun sesama mahasiswa pada perguruan tinggi yang sama.

KESIMPULAN

Kekerasan dan pelecehan yang terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini, bukanlah sesuatu yang muncul dengan tiba-tiba. Namun, semua itu telah tertanam kuat sejak dulu sebelum kemudian akhirnya meledak. Sebagai contoh, masyarakat yang pernah mengenyam dunia pendidikan tentu masih ingat benar dengan istilah MOS (Masa Orientasi Siswa) atau OSPEK (Orientasi Pengenalan Kampus) dengan berbagai nama lainnya. Kedua kegiatan tersebut senantiasa dilakukan setiap tahun untuk menyambut siswa dan mahasiswa baru. Tujuan awalnya adalah untuk memberikan pembekalan, baik materi maupun pengenalan lingkungan sekolah atau kampus kepada siswa maupun mahasiswa baru. Hal ini dianggap penting untuk membantu proses belajar mengajar sebagai kegiatan utama. Sayang, dalam pelaksaannya kedua kegiatan ini justru mengalami penyimpangan tujuan.

SOLUSI

Untuk mengatasi masalah kekerasan dalam dunia pendidikan, penulis memberikan beberapa alternatif solusi penyelesaian dan pencegahan ditinjau dari segi Sosiologi Pendidikan, antara lain :
1. Peran Orang Tua dan Guru
2. Humanisme Pendidikan
3. Guru, Sebagai Ujung Tombak 
 
 
http://lily241089.blogspot.com/2010/10/pemuda-dan-sosialisasi.html

Individu, Keluarga dan Mayarakat

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
 
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

 Tipe keluarga

Ada beberapa tipe keluarga yakni keluarga inti yang terdiri dari suami,istri, dan anak atau anak-anak, keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, dimana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua. Selain itu terdapat juga keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya.Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek. Peranan keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.


Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.



penduduk, masyarakat dan kebudayaan sekitar

Peradaban Minoa adalah sebuah peradaban di Kreta, sebuah pulau dekat daratan Yunani. Peradaban ini dimulai pada Zaman Perunggu antara tahun 3000 dan 2700 SM, dan berlangsung sampai 1450 SM. [1] Peradaban ini ditemukan kembali pada awal abad ke-20 oleh seorang arkeolog Inggris Sir Arthur Evans. Peradaban ini disebut sebagai awal mata rantai peradaban Eropa."[2] Pulau Kreta relah dihuni manusia sejak 7000 SM, pada zaman neolitikum. Akan tetapi baru menjelang 5000 SM bukti awal pertanian mulai muncul, hal ini menandai bermulanya peradaban ini.
Peradaban Minoa terkenal dengan perdagangan lautnya dan kota-kotanya yang teratur. Orang-orang Minoa memiliki sistem pertanian yang mengutamakan zaitun dan anggur. Agama mereka lebih banyak memuja dewi. Peradaban Minoa digantikan oleh Peradaban Mikenai.

Tidak diketahui dengan nama apa bangsa Minoa menyebut diri mereka sendiri. Istilah "Minoa" pertama kali diajukan oleh Arthur Evans berdasarkan tokoh mitos Raja Minos.[3] Minos dikaitkan dengan Mitologi Yunani dengan labirin, yang diidentifikasi oleh Evans dengan suatu situs di Knossos. Seringkali dinyatakan bahwa sebuah nama tempat yang disebut oleh bangsa Mesir kuno dengan "Keftiu" (*Káftiu kftiw) dan oleh bangsa Semit "Kaftor" atau "Caphtor" dan "Kaptara" dalam arsip Mari, merujuk pada pulau Kreta. "Dalam beberapa hal beberapa pengetahuan mengenai Caphtor/Keftiu hanya bisa dikaitkan dengan Kreta," [4] Dalam kisah Odiseus, yang disusun berabad-abad setelah kehancuran peradaban Minoa, Homer menyebut nama suku bangsa penghuni pulau Kreta dengan Eteokreta ("Kreta sejati"); kemungkinan mereka adalah keturunan bangsa Minoa.
Istana Minoa (anaktora) adalah peninggalan bangunan paling terkenal yang telah digali dan diteliti di pulau Kreta. Bangunan monumental ini berfungsi sebagai pusat administrasi pemerintahan berdasarkan bukti ditemukannya banyak arsip oleh arkeolog. Istana ini bertingkat dengan tangga di luar dan di dalam kompleks bangunan, sumur, tiang, gudang, dan halaman.
Bangsa Minoa bukanlah bangsa Indo-Eropa; mereka berkerabat dengan penduduk pra-Yunani di daratan Yunani dan Anatolia barat yang disebut bangsa Pelasgia.[5]

Masyarakat dan kebudaya

Uang tembaga Minoa
Bangsa Minoa adalah bangsa pedagang yang terlibat perdagangan internasional. Budaya mereka, sejak tahun 1700 SM dan seterusnya, menunjukkan suatu budaya yang terorganisasi dengan baik.
Fresko menampilkan tiga orang perempuan yang kemungkinan adalah Ratu.
Benda-benda yang dihasilkan bangsa Minoa menunjukkan bahwa telah terjalin hubungan dengan daratan Yunani (terutama Mikenai, serta Siprus, Suriah, Anatolia, Mesir, Mesopotamia, dan jauh ke barat hingga pantai Spanyol.
Lelaki Minoa mengenakan kain cawat dan kilt (semacam rok). Perempuannya mengenakan jubah dengan lengan baju yang pendek serta rok berlapis yang mengembang. Kerah baju mereka sangat rendah sehingga menampilkan payudara yang terbuka. Perempuannya juga ada yang mengenakan baju ketat tanpa tali kutang (strapless). Pola pakaiannya menekankan pada pola geometrik simetris.
Agama bangsa Minoa lebih memuja dewi dengan pendeta perempuan sebagai penghubungnya.[6] Patung pendeta perempuan dalam budaya Minoa dan lukisan dinding menampilkan lelaki dan perempuan berpartisipasi dalam semacam olahraga melompati banteng, membuat para ahli menyimpulkan bahwa lelaki dan perempuan memiliki status sosial yang setara dalam sistem sosial Minoa. Diduga sistem warisnya adalah matrilineal. Fresko (lukisan dinding) banyak menampilkan berbagai macam orang, jender (jenis kelamin) dibedakan berdasarkan warna kulit: laki-laki berwarna kulit coklat kemerahan, sementara perempuan berkulit putih.

Kesenian

Lukisan dinding "lompat banteng", ditemukan di situs Knossos, menunjukkan bahwa terdapat suatu olahraga atau ritual keagamaan melompati seekor banteng, figur manusia berkulit gelap adalah lelaki, sedangkan yang berkulit terang adalah perempuan.
Koleksi seni Minoa dipamerkan di museum Heraklion, dekat Knossos di pantai utara pulau Kreta. Karena kayu dan tekstil telah lama musnah, benda peninggalan yang tersisa dari peradaban Minoa adalah tembikar, arsitektur istana dengan dinding yang dilukisi fresko, patung batu, serta batuan Minoa yang diukir halus.

Tembikar

Pada periode awal Minoa, keramik ditandai dengan pola garis linear berpola spiral, segitiga, kurva, silang, tulang ikan, dan lain-lain. Pada periode Minoa pertengahan, desain naturalistik mulai muncul, seperti gambar ikan, cumi-cumi, burung, dan bunga lili. Pada periode akhir Minoa, motif flora dan fauna paling banyak ditemukan dan semakin kaya jenis gambarnya. Gaya kesenian istana Knosso menampilkan karakteristik geometrik yang kuat dan penyederhanaan gaya naturalistik dan bentuk serta lukisan dengan pewarnaan monokrom. Patut dicatat bahwa terdapat kemiripan antara gaya kesenian Minoa akhir dengan seni Mikaneai. Fresko merupakan bentuk kesenian paling lazim pada periode akhir kebudayaan Minoa.



http://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Minoa

Jumat, 14 Oktober 2011

kisah pertama ku



Cerita seks ini adalah cerita pertama kali aku melakukan sex dengan seseorang, cerita sex ini berawal dari sebuah hal yang tidak kuduga, bahkan menurutku sebelumnya itu tidak mungkin, awalnya aku tidak ingin menshhare cerita sex yang kupunya ini namun kadang hati gelisah dan ingin membagikan pengalaman sex yang indah ini kepada kalian semua para pembaca, ini pertama kalinya saya sharing pengalaman, jadi maaf kalau ada kata2 yang aneh atau boring karena semuanya ini nyata dan bukan imajinasi semata.
Saat ini saya berumur 30 tahun , bekerja di sebuah perusahaan bisnis center di Jakarta. Teman-teman panggil saya Jack walaupun ini bukan nama asli tapi hanya nama panggilan dari teman2 dekat saya, ayah saya Jawa dan Chinese dan ibu saya keturunan arab dan betawi. Tampang saya mungkin lebih ke Manado campuran Indo kali ya, itu yang teman2 saya bilang seh, Tinggi 165 cm dan berat sekitar 65 kgs.
Cerita sex tersebut begini, saat itu saya berumur 16 tahun dan baru saja saya lulus SMP di Jakarta, oleh orang tua saya di suruh untuk pindah ke kota pelajar di Indonesia untuk mepersiapkan mental saya sebelum saya pergi ke luar negeri.
Jujur saat itu gue menentang keputusan orang tua saya, karena gua sudah sangat suka dengan kota Jakarta yang metropolitan dan harus pindah ke kota pelajar (kota Y) yang pastinya lebih sepi dari kota Jakarta, tapi karena paksaan dari orang tua ya, akhirnya gue menyerah untuk pindah ke kota itu.
Singkat cerita, saya diharuskan tinggal bersama tante saya dan keluarga oleh orang tua karena saya dianggap belum dewasa untuk tinggal kos, dan saat itu saya saya menentang sekali keputusan itu dan sampai akhirnya mereka menyerah untuk membolehkan saya tinggal di kos. Saya gembira sekali saat itu karena saya boleh tinggal di kos, akhirnya saya dan saudara mencari kos yang menurut saya bagus dan tidak terlalu jauh dari sekolah saya, saya berputar dari kos ke kos, sampai saya menemukan sebuah kos yang mayoritasnya semuanya mahasiswa dan mahasiswi. Memang tempat kos ini sangat dekat sekali dengan sebuah universitas katolik disana dan tidak terlalu jauh dari SMU saya.
Ketika saya masuk dan melihat tempat kos ini, saya sangat suka dengan kosnya , selain tempatnya bersih, kos ini gabung antara pria dan wanita, pria di lantai satu dan wanita di lantai 2, wahhh saya happy banget karena saya pikir saya akan banyak teman dan tidak akan kesepian (maklum saat itu saya maseh polos dan tidak ada pikiran macam2)
Dan pada akhirnya, saya disetujukan untuk pindah ke kos ini.

cerita ini bermula ketika, pada malam hari ketika saya habis selesai packing di tempat baru , dan saya mau mandi, saya meihat ada 2 mahasiswi chinese cantik yang saya perkirakan berumur 25 tahun ke atas, melewati saya sambil memberikan senyum ke saya, karena saya malu, saya hanya senyum balik sambil berlalu masuk ke kamar mandi buru2 dan mereka berdua tertawa. Sesudah selesei mandi dan balik ke kamar, saya mendengar percakapan cewe2 di situ di lantai 2 di ruang TV , kalau mereka bilang , eh ada anak kos baru, kayanya sehh maseh smu karena kelihatan maseh muda. Anaknya ganteng juga loh (bukannya saya ge er lho) , kenalan yuk kata salah satu dari cewe itu
Saya seh tidak memperdulikan karena saya pikir, ahh mungkin bukan gue kali, karena tidak mau gede kepala, dan ketika saya sedang baca2 majalah, tiba2 kamar saya diketok oleh salah satu mahasiswi yang saya lihat tadi sore, dia memperkenalkan diri, nama dia Jenny (bukan nama sebenarnya), katanya dia mahasiswi tingkat akhir asalnya dari Solo, dan saya juga memperkenalkan diri juga, Jenny ini anaknya putih bening typical chinese, rambutya pendek sebahu, tinggi kira2 170 cm, berat kira2 50 kg, bodynya memang kaya model tapi toketnya itu yang kurang , ya bisa dibilang kecil karena ketika dia pakai baju dan celana pendek , kelihatan kalau toketnya itu tidak besar seperti Pamela he he he..
Jenny mengajak aku ke atas untuk dipekernalkan oleh anak2 kos yang laen , Aku langsung mengiyakan dan naek ke atas karena gue pikir pasti juga basa-basi aja, pas sampai di ruang TV lantai 2, Oh my GOSH, semua yang di ruang tv itu semuanya cw2 kuliah semua dan semuanya pada pake kaos yang longgar dan celana pendek yang sangat pendek, dan kebanyakan bening2 semua, chinese, waduhhh, malu banget gue… dan Jenny pun mepersilahkan masuk ke ruangan TV itu, smabil dia berucap, udah jangan malu2, sini2 aku kenalin sama anak2 disini…. sambil mereka ketawa2….
akhirnya mereka memperkenalkan diri satu2, dan yang aku paling inget itu cewe yang bernama Jenny, karena selaen dia sexy, putih dam kalau pake baju itu longgarnya minta ampun. Saya sempat manggil dia kakak, dia bilang jangan panggil aku kakak atau cece, panggil Jenny aja, aku langsung mengiyakan. Karena saat itu sudah malam, saya pamit untuk balik ke kamar karena sudah ngantuk dan besok hari pertama SMU.
Beberapa minggu dari kejadian itu, aku dan Jenny sering bertemu dan bercanda, sampai pada suatu malam, dia mengajak saya maen kartu ke kamarnya, saya pun mengiyakannnya, sambil dia membawa teman nya yang cewe juga (lupa namanya) dan gw pun membawa teman kos yang cowo. Ketika maen kartu, Jenny mulai membuka pembicaraan yang menyerempet2 soal seks, dari pertanyaan2 soal ciuman sampai pernah melakukan seks, jujur saat itu, gue maseh perjaka dan belum pernah mencium wanita. Wah dia teasing gue dengan , wah maseh perjaka neh, boleh neh dicoba…sambil dia tertawa bersama temannya, saya tertunduk malu…
dan dia menyarankan untuk bermain kartu black jack yang kalah harus buka baju satu persatu dan yang menang boleh minta apa saja, dan kitapun setuju, sambil kita berempat masuk ke kamar dia dan dia mengunci pintu, permainan mulai seru ketika jenny kalah dan saya menang, dia membuka kaosnya dan meperlihatkan bhnya yang berwrna hitam, tidak besar tapi firm, lalu dia tanya apa yang saya inginkan, dan saya bisikin ke telinganya kalau saya ingin having seks sama dia..dia pun tersenyum dan mengiyakan walaupun tadinya maksudnya gue bercanda….tapi dia bilang mesti tunggu yang laennya balik ke kamar. Semakin malam semakin gila, mulai dari kissing sampai stripping cewe2 di depan gue and temen gue….dan karena dia sudah on, dia bilang ke temen yang cewe dan teman kos gue yang cowo kalau dia ngantuk and pengen tidur, lalu dia bisikin ke telinga gue, gue disuruh balik ke kamarnya setengah jam kemudian pas orang2 udah pada mulai tidur, gue mengiyakan dan balik ke kamar. Sampai di kamar, jantung gue dag dig dug, maklum umur 16 tahun, belum pernah kissing sama cewe sebelumnya dan hanya lihat adegan seks di video aja.

Dan setengah jam kemudian, gue memberanikan diri naek ke lantai 2 dan mengetuk pintunya, dia mebukakan pintu, sambil menarik gue buru2 masuk ke kamarnya, lalu menguncinya, dia menyuruh gue duduk di ranjangnya sambil dia menyalakan music yang lagunya slow, dia bilang supaya ga kedengaran dan dia duduk disbelah gue sambil mendekatkan diri ke gue, dia bilang relax aja baby, nikmatiin aja ya malem ini, sambil dia mencium bibir dan melumat habis, wahh tangan dia mulai bergerilya ke my big john, dan dia menuntun tangan gue ke masuk ke kaosnya yang longgar, dan betul ternyata dia sudah membuka bhnya dari tadi…
Kita saling berciuman, bermain lidah, dan dia mendorong gue ke kasurnya sambil dia buka kaosnya….terpampang sudah wanita setengah bugil dihadapan gue, kulitnya putih, badannya wangi dan dirawat, bebas dari semua bulu2, bulu tangan dan bulu ketiaknya pun bersih, wow. gue pun semakin bernafsu, sambil gue buka celananya dia….dan dia menahan tangan gue pas gue mau buka celananya.

dia bilang, sabar ya sayang, just enjoy it tonight….dia lalu buka baju dan buka celana gue, sambil mengelus big john gue dari luar my undies…dia menciumi badan gue….perut gue…lalu mejilat sampai usar dan turun ke undies sambit menggigit my undies gue dan dipelorotin pake mulutnya ke bawah…wahh sensasinya itu…dia mencium paha luar, paha dalam , di elus2nya paha gue dan my balls…sampe akhirnya tangan dia mulai memegang big john gue dan lidahnya mulai memainkan kepala big john gue sampe ke batang gue….ughhhh rasanya selangit……ouwwww…..dia mulai mengocok perlahan dan memainkan lidahnya di big john gue …..kepalanya naek turun…naek turun…..gue melihat dimana Jenny begitu menikmati big john gue…. dia trus bertanya, gimana sayang, suka ?? gue hanya menggigit bibir gue dan mengangguk perlahan….
kira2 15 menit dia, trus menciumi big john, pangkal paha gue dan paha gue…dan gue udah ga tahan dan gue minta gantian untuk dia tidur di kasurnya…dia lalu bangkit dan mempelorotkan celana dalamnya, dan dia mempelorotkan celana dalamnya tertampang lah, bawahnya yang ditumbuhi bulu2 yang lumayan lebat dan kontras dengan badannya yang putih bersih….
Dia pun tiduran di kasur, akhirnya gue melihat Jenny bugil di depan gue tanpa sehelai apapun, gue ciumin badan dia, leher, turun sampai ke toketya, yang putingnya bewarna coklat muda tapi kecil nipplenya, dia mngerang ke enakan sambil gue remas secara gentle toketnya yang satu lagi…gue jilatin dan menghisap sambil mengiggit kecil putingnya yang menggemaskan itu….Dia blg..oohhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…trus baby…..ughhhhh…enakkk …geliiiii sayang….. sambil dia menahan mukanya di bantal, takut kedengeran orang2 disebelah…lalu gue juga menciuminya ketiaknya yang tentnunya wangi dan turun ke perutnya dan lidah gue berputar2 di pusarnya…dia bilang…ughhh baby, please…masukin….please…$+*# me…udah ga tahan….pleaseeee
Lalu dituntun big john gue ke pussynya yang ditumbuhi oleh bulu2 yang luamayan lebat…lalu gue mendorong big john gue karena posisi gue on top …dan ….blesss…………ughh ternyata udah becekk banget…ternyata bener juga kata orang2 kalau cewe chinese itu lebih becek dari cewe manapun…gue mulai memaju mundur pantat gue…. dan suaranya… plok..plok….plokkk……blesss……plok…plok… blesssssss

Jenny blg oouhh..baby, becekk banget nehh…..dia sambil memaju mundur pinggulnya…sambl mendorong pantant gue dalam2….$+*# me baby…$+*# me…..plok…plok…bless…plok…. wuihh sensasinya itu…gue takut kedengeran aja sama teman2 kos wanita yang diseblahnya…
trus dia minta untuk ganti posisi, dan pas gue cabut big john gue dari pussny…suaranya…. ppfffttt…….. (dalam hati gue , what the hell)….trus dia nungging dan dia minta gue masukin dari belakang…gue sehh iya aja karena emang gue ga tau sebelumny mengenai2 gaya2…oughhh pas gue masukin dr belakang(gue baru tau kalau itu ternyata doggy style) …OMG…sensasinya itu lebih enak dr yang sebelumnya….dan kali ini bunyinya parah lbih dr tadi…. plok…plok…plokk…pfftsss…………pffftsss….plok plok… bleeesss…bleeeessss…..
and Jenny trus bilang harder…sayang harder…..I am comming……..i am comming…sambil dia teriak tapi dia menutup mulutnya pakae bantal…dan gue sendiri merasakan ada sensasi yang geli dan merasakan kalau gue mau keluar….. dan gue lansgung buru22 cabut dan keluarin semuanya di pantantnya dia dalam kondisi nungging. ughhh sensasi yang luar biasa……gue sama dia akhirnya jatuh ke kasurnya berpelukan ma dia….

Dan dia tanya, gimana rasanya seks pertama kali ? sambil ketawa…hahahaha dan gue bilang….enakk juga….dan pada malem itu lah perjaka gue diambil oleh cewe yang jauh lebih tua dibanding gue…. sesudah malem itu, Jenny suka mengajarkan gue gaya2 baru dan dia lah yang menjdai “mentor” gue saat itu …di kamar gue dan di kamar dia…dan itu mungkin salah satu gue sampai saat ini tertarik sama wanita yang older than me …hahahaha…well walupun sparing sex partner gue sampai sekarang bermacam2…dari yang tante2 sampe anak kantoran dan abege…and semuany gue lakukan berdasarkan suka sama suka…sampai gue haru pindah balik ke Jakarta and sampai sekarang belum pernah ketemu lagi sama dia.

Dari ats sampe bawah

ini kejadian waktu saya masih SMA,
waktu itu saya masih g tau gmna rsa'a cipokan ma cwo.
tapi saat saya mulai pcran,saya d ajarin ma pcr sya gmn rsa;a ciuman,
awal nya q menolak,.tapi karna dy membujuk q dengan lembutnya
"ayo syang ,,,,kta'a kamu mau tau rsa'a ciuman,,,,,
"ga ah,q takut hamil,,,kata mmh klo cwo brani berbuat gtu b'ari g syanq
"q brani jamin syang klo kmu g bkaln hamil,,,lagian kamu juga tau klo q syanq ma kamu,




singkat cerita



esok nya q d rayu lagi ma pcr q,,,,

saat itu cuaca lagii ujan d puncak,,
mendukung banget wat begituan,,,"syang gmna?kmu udh siap blum?q cium kamu yaa....
"ikh,,kamu knp kamu mau kya gtu sh??"soal nya enak syang...boleh yaaa....
sambill dy menarikk tangan ku d lumat lah bibir mungill q ini....
q mersakn hangat nya suasana d sana,tiba-tiba dy meremas toket ku,,aduhaiii rasa'a...bila dy tak meremas toket q mungkn q tak kan mengikuti nafsunya...

dijilati nya leher dan kupingku hingga merindinq q d bwt nya,,,
d buka satu persatu kancing baju ku oleh nya,,
hingga tak tersisa sehelai pun ,,q semakin menjadii ketika dia mulai melumat putinq toket q,,,,"aaaakkkhhhh ",,,,erang ku
"syang teruskan erangan mu,,,,,q semakin syang ma kamu,,,,"kta nya pda q
"akh enak sekali syanq...."kta q
ktika dy asiikk memainkan toket q ,,tak sdar q tlah membuka celana.y,,,,q pegang brung dy yang gede sprti stang mtorrr,,,
q lumatii kanjut nya,
q kocok kanjut nya hingga dy menghentikan aksinya yg sedari tdi menjilati toket q,,,sehingga posisi kami berbalik mnjd 69
q jilati kontoll nya hinnga mngeluarkan cairan yg tak ku ketahui sblum nya,,,
q d suruh  menjilatii cairan dy hingga tak berbekas lagii














maksih syang

kau memng yang terindah

kau yang terhebat
stlah itu kami saling berpelukan hingga hujan tak terdengar lagii
dan kami pun sering melakukan nya setiap ada ksmpatan...

Sari Dan Rina

Seperti telah kuceritakan di bagian sebelumnya, Senin, Rabu dan Jumat adalah jadwalku mengajar Sari dan Rina. Karena rumah Rina lebih dekat, maka Sari yang datang ke rumah Rina. Ibu Rina adalah orang Menado. Bapaknya orang Batak. Kedua orang tuanya berada di Surabaya. Dia disini tinggal berdua saja dengan kakak perempuan tertuanya yang kerja di Bank. Mengontrak rumah mungil di daerah Cipete. Sedang kedua orang tua Sari adalah asli orang Tasik. Keduanya cantik. Tinggi tubuhnya hampir sama. Rina orangnya putih, agak gemuk dan sedikit banyak omong. Sedang Sari hitam manis, cenderung pendiam dan agak kurus.
Singkat cerita, setelah beberapa kali mengajar, aku tahu bahwa memang si Rina kurang bisa konsentrasi. Konsentrasinya selalu pecah. Ada saja alasannya. Berbeda dengan Sari. Bahkan kadang-kadang matanya menggoda nakal memandangku. Mungkin kalau tidak ada Sari, sudah kuterkam dia. Pakaiannya pun kadang-kadang mengundang nafsuku. Celananya pendek sekali dengan kaos oblong tanpa BH. Berbeda sekali dengan Sari. Sari memang pendiam. Kalau tidak ditanya, dia diam saja. Jadi kalau tidak tahu, dia malu bertanya. Tetapi dari pengalamanku, aku tahu kalau Sari ini mempunyai nafsu yang besar yang terpendam.

Suatu saat aku datang mengajar ke rumah Rina. Seperti biasa kalau jam belajar, pintu depannya tidak dikunci, jadi aku bisa langsung masuk. Kok sepi..? Pada kemana..? Aku kebingungan, lihat sana dan sini mencari orang di rumah itu. Aku langsung ke dapur, tidak ada siapa-siapa. Aku memang biasa dan sudah diizinkan berkeliling rumahnya. Mau masuk kamarnya, aku takut karena belum pernah. Lalu aku duduk di ruang tamu, sambil buka-buka buku mempersiapkan pelajaran.
Samar-samar aku mendengar suara mendesah-desah. Aku jadi tidak konsentrasi. Kucari arah suara itu. Ternyata dari kamarnya Rina. Kutempelkan telingaku ke pintu. Setelah yakin itu suara Rina, kucoba memutar pegangan pintunya, ternyata tidak dikunci. Kubuka sedikit dan kuintip. Ternyata dia sedang masturbasi di tempat tidurnya. Tangan kirinya meremas-remas susunya, tangan kanannya masuk ke dalam roknya. Wajah dan suara desahannya membuatku terangsang. Aku masuk pelan-pelan, dia kaget sekali melihatku. Tangannya langsung menarik kaosnya menutupi susunya. Wajahnya merah padam karena malu.
“Ehh.. ee.. Masss.. suss.., ssuuddaaahh laammaaa..?” tanyanya terbata-bata.
Karena aku sudah terangsang dan sudah yakin sekali kalau dia pun mau, langsung kulumat bibirnya. Mulanya dia kaget, tetapi tidak lama dia pun balik membalas ciumanku dengan ganasnya. Tanganku pun langsung masuk ke dalam kaosnya, mencari bukit kembarnya. Kuraba-raba, kuremas-remas kedua bukitnya bergantian. Tidak sekenyal dan sekeras punyanya Sara atau Ketty.
“Aaahhh.., Masss.., mmm.., aaahhh..!” desahnya.
Karena cukup mengganggu, kuangkat lepas kaosnya. Terpampanglah kedua bukit kembarnya. Putih bersih dengan puttingnya merah muda yang menonjol indah. Kurebahkan dia, kuciumi kedua bukit kembarnya bergantian.
“Ahhh.., Mass..! Teruuuss Masss..! Aahhh.., ooohhh… Hissaaappp.., Masss..!”
Langsung kukulum-kulum dan kuhisap-hisap puting susu kanannya, sedang yang kiri kuremas-remas.
“Aaahhh.., ooohhh.., Mass eenaaakkkk.., Mass yang keeraasss..!”
Tangannya sekarang tidak mau diam, mulai memegang batang kejantananku yang sudah tegang dari luar celanaku. Tanganku pun mulai masuk ke dalam roknya. Astaga. Dia tidak memakai celana dalam. Kucari-cari kaitan roknya, resletingnya, lalu kuplorotkan roknya. Terpampanglah tubuh indah putih di hadapanku. Kucium perutnya, naik lagi ke susunya begitu berulang-ulang. Kepalanya bergolek ke kiri dan ke kanan.
“Auwww.., Maasss..! Aaaddduuuhhh.., ooohhh..!” dia menikmati sensasi yang kuberikan.
Kira-kira tiga menit, tiba-tiba dia bangkit. Melepas kaosku, menurunkan celana serta celana dalamku sekalian. Aku didorongnya. Batang kejantananku yang sudah menegang langsung berdiri di hadapannya.
“Kamu nakal yaa.., berdiri tanpa izin..!” katanya kepada kemaluanku.
Langsung dikocok-kocok, diurut, dipijat oleh tangannya.
“Aaahhh… Riiinnn.. Dari tadi keekk..!” kataku protes.
Lalu dia mulai mengulum senjataku. Lalu kakinya memutar mengangkangi wajahku. Aku tahu maksudnya. Sekarang, ada bibir kemaluan indah di hadapanku. Langsung kulahap. Kujilati seluruh permukaan liang keperawanannya.
“Sudah basah sekali ini orang..!” pikirku.
Setiap aku menyentuh kelentitnya, dia berhenti menyedot batang keperkasaanku.
Lalu dia melepaskan penisku, berdiri, lalu jongkok tepat di atas alat vitalku.
“Bukan main..! Masih kelas 2 SMP kok sudah begini hebat permainannya..!” batinku, “Umurnya paling-paling sebaya Sara, 13 tahunan.”
Dia pegang senjataku, dipaskan ke lubangnya, lalu dengan sangat perlahan dia berjongkok.
“Aaahhh..!” desisku saat kepala kemaluanku ditelan liang kenikmatannya.
Masih sempit. Sangat perlahan dia menurunkan pantatnya. Penetrasi ini sungguh indah. Matanya terpejam, tangannya menekan dadaku. Dia menikmati sekali setiap gesekan demi gesekan.
“Aaahhh.., ssshhhssshhh..!” desahnya.
Setelah seluruh batang kemaluanku masuk, terasa olehku kepala kejantananku menyentuh rahimnya. Didiamkan sebentar sambil dikedut-kedutkan urat kemaluannya.
“Aaahhh.., Riiinnn… eeennnaaakkk sseeekkkaallliii..!”
Lalu perlahan-lahan dia mulai menaik-turunkan pantatnya. Susunya bergoyang-goyang indah. Kuremas-remas keduanya.
“Aa.., ah.., ahh.., ooohhh.., sshshshsh.., shhh..!”
Lama-lama semakin cepat. Tidak lama kemudian dia menjepitkan kakinya ke pantatku sambil tangannya meremas dadaku dan menekan pantatnya agar masuk lebih dalam.
“Massss.., aakkkuuu.. uuuddddaaahhh… aaahhh..!” desahnya tidak menentu.
“Syurrrr… ssyyuurrr…” cairan hangat menyelimuti kepala batang kejantananku.
Dia rebah ke atas tubuhku. Aku yang belum sampai, langsung membalikkan badannya. Langsung kegenjot dia secepat mungkin. Karena liang senggamanya sudah basah, maka daya cengkramnya menurun. Sehingga aku harus lama memompanya.
“Maasss.., uuuddaaahhh..! Aaakkkuuu eenggaaakkk taahhhaannn..!Adduuuhhh.. Mmass..! Geeellii..!” teriaknya.
Dia berkelojotan, susunya bergoyang-goyang. Kuremas-remas keduanya dengan kedua tanganku. Aku tidak peduli, terus saja kugenjot.
Sampai akhirnya, “Aaahhh.., Rriiinnn.. Maasss… ssaammmpeee… aaahhh..!” desahku yang diikuti dengan, “Croottt.., croottt.., croottt..,” empat kelompok cairan spermaku memuncrat di liang senggamanya.
Aku langsung ambruk ke dadanya. Setelah reda nafasku, kupeluk dia sambil berguling ke sebelahnya. Kucium keningnya. Kudekap dia lebih rapat. Batang keperkasaanku masih tertancap di liang kenikmatannya.
“Terima kasih ya Riinnn..!”
“Sama-sama Maasss..!”
“Riinnn.., maaf ya..? Mas mau tanya.., Tapi Rina jangan marah yaaa..?”
“Rina tau apa yang Mas mau tanya. Memang Rina udah sering beginian sama pacar Rina. Tapi sudah 2 bulan ini putus, jadi Rina sering masturbasi seperti yang Mas liat tadi.” jawabnya enteng sekali.
“Oooo..”
“Mas adalah orang kedua yang meniduri Rina setelah pacar Rina.”

Mass.., Rina khan belajarnya sama Sara. Sara banyak cerita ke Rina tentang hubungan Sara sama Mas… Kata Sara, Mas hebat.., Rina jadi kepengiiiinn banget hubungan sama Mas..!”
“Kapan Rina pertama kali hubungan dengan pacar Rina..?”
“Udah lama Mas.., kira-kira waktu Rina kelas satu dulu. Rina kecolongan Mass.., tapi setelah tau enaknya, Rina jadi ketagihan.”
“Ooo.”
“Si Sari kok enggak dateng..?”
“Tadi siang Aku bilang ke Dia, hari ini enggak belajar, karena Aku pengiinn banget ngentot sama Maass.. Habis.. gatel sssiiiihh..!” katanya sambil mengedut-ngedutkan liang kewanitaannya.
Penisku serasa dipijat-pijat. Kucabut, lalu keluarlah cairan kental putih dari liang senggamanya. Lubang kenikmatannya kubersihkan dengan kaosnya, lalu batang kejantananku pun kulap.
“Sekarang mau belajar..?” tanyaku.
“Kayaknya enggak deh Mas. Kasian khan Sari ketinggalan.”
“Ok deh. Mas sebetulnya juga ada perlu di rumah. Mau bantuin bapak betulin mobil orang. Besok mau diambil.”
“Iya deh Mass.. Terima kasih ya..!”
Lalu kucium pipinya. Aku bangkit ke kamar mandi dengan telanjang bulat sambil menenteng pakaianku. Kamar mandinya ada di ruang tengah.”Massss…” panggilnya saat aku akan keluar kamarnya.”Apa..?”"Besok lagi. Datangnya jam tigaan aja Mass. Si Sari datangnya paling jam 4 kurang, jadi kita bisa puas-puasin dulu..!”
“Iyaaa deeehhh.., tenang aja.” kataku sambil keluar kamar.
Begitulah setiap sebelum mengajar, aku menggarap Rina sepuasku. Begitu pula dengan Rina. Dia nafsunya sangat besar. Tetapi kemaluannya tidak begitu menjepit. Sebenarnya itu bukanlah masalah buatku. Sejak aku tidak bisa berhubungan dengan Sara lagi, aku cukup puas berhubungan dengan Ketty dan Rina.
Suatu saat, ketika melihat perubahan atas sikap Sari kepadaku. Dia sering mencuri pandang ke arahku. Aku tidak tahu sebabnya, tetapi setelah selesai belajar, saat kujalan bersama dengan Sari, Sari bercerita kepadaku.
“Mas.. Sari tahu lhooo.. Hubungan Rina sama Mas…”
“Lho.., Sari tahu dari mana..? Apa Rina cerita..?” tanyaku kaget.
“Enggak. Waktu Sari datang lebih awal, kira-kira jam tiga seperempat, Sari masuk rumah Rina, Sari denger Rina teriak-teriak di kamar, kupikir Rina khan udah putus sama pacarnya..? Lalu Rina sama siapa..? Terus Sari intip. Eeehhh enggak taunya sama Mas Pri..!”
“Terus..?”
“Terus.., ya Sari keluar aja, takut ketahuan. Terus Sari nongkrong di tukang bakso depan. Kira-kira jam empat kurang, Sari masuk lagi.”
“Terus..?”
“Yaa.., udah gitu aja..!”
Hening sesaat waktu itu, kami sibuk dengan pikiran kami masing-masing.
“Sari pernah enggak yaa..?” batinku.
“Tanya, enggak, tanya, enggak. Kalo kutanya, Dia marah enggak ya.. Ah bodo, yang penting tanya dulu aja…”
“Eng.., Sari pernah enggak..?”
“Pernah apa Mas..?”
“Ya.., seperti Sara atau Rina..?”
“Belummm Mmassss..!” jawabnya malu-malu dan wajahnya merah padam.
Ternyata dia tidkak marah. Benar dugaanku, nafsunya besar juga.
“Sari mau..?”
Dia diam saja sambil menunduk. Pasti mau lah.
“Sari udah punya pacar..?”
“Beluumm Mass.., abis dilarang sama Bapak Ibu.”
“Yaa.., jangan sampe ketahuan doonng..!”
Lalu kami berpisah. Karena Sari harus naik bis ke Blok A. Sedangkan aku naik bis arah Pondok Labu. Di bis aku berpikir, gimana caranya mendapatkan Sari.
“Aku harus memanfaatkan Rina..!” pikirku.
Besoknya sebelum belajar bersama, saat aku bercumbu dengan Rina, kubilang ke Rina kalau Sari sudah tahu hubungan kita. Aku minta bantuannya untuk memancing nafsu si Sari. Tadinya aku pikir Rina akan menolak, ternyata jalan pikiran Rina sudah sangat moderat. Dia menyanggupinya. Karena Sari sudah tahu, untuk apa ditutup-tutupi katanya.
etika sedang belajar bersama, aku coba pancing nafsu Sari dengan cara kududuk di sebelah Rina. Aku rangkul Rina, kucium pipinya, bibirnya dan kuraba dadanya. Rina saat itu memakai kaos tanpa BH. Rina membalasnya. Lalu kudorong dia agar tiduran di karpet. Kami saling bergumul. Melihat hal itu, Sari kaget juga. Dia menutupi wajahnya. Karena selama ini kami berhubungan diam-diam. Tidak pernah secara terang-terangan. Kali itu kami berbuat seolah-olah tidak ada orang lain selain kami berdua, untuk memancing nafsu Sari.
Perbuatan kami semakin memanas. Karena Rina sudah telanjang dada. Lalu Rina menurunkan celana pendeknya. Dia langsung bugil karena tidak memakai celana dalam. Aku pun tidak tinggal diam, kulepas semua pakaianku. Kugeluti dia. Lalu kami mengambil posisi 69. Rina di atas. Kami saling menghisap.
“Aaahhh.., Mmasss.., sshshshs… Masss.. enaaakkk Mass.., ooohh..!” desah Rina dibesar-besarkan.
“Ohhh.. Riiinnn… hisap yang kuaattt Riinnnn..!” desahku juga.
Kulihat Sari sudah tidak menutupi wajahnya lagi.
Kira-kira lima menit saling menghisap, Rina berdiri memegang batang kemaluanku dan mengarahkan ke liang senggamanya yang sudah tidak perawan lagi. Menurunkan pantatnya dengan perlahan.
“Bless..!” langsung masuk seluruhnya.
“Aaahhhh… Maasss.., aaahhh.., ssshhh.., aaahhh..!” desahnya.
Lalu dengan perlahan dinaik-turunkan pantatnya. Pertama-tama perlahan. Makin lama semakin cepat.
“Aahh.. ooohhh.., sh.. sh.. ooohhh… Iiihhh..!” erangnya.
Kulirik Sari, dia memandangi ekspresi Rina. Sepertinya dia sudah terangsang berat. Karena wajahnya merah padam, nafasnya memburu. Tangannya memegang dadanya. Gerakan Rina semakin tidak terkendali. Pantatnya berputar-putar sambil naik turun. Kira-kira 10 menit, aku rasakan liang kewanitaan Rina sudah berkedut-kedut. Dia mau sampai klimakasnya. Dan akhirnya pantatnya menghujam batang keperkasaanku dalam sekali.
“Aaahhh.. Masss… Akuuu… sammmpppeee.. Maasss..!”
“Syuuurr… syurrr..” kehangatan menyelimuti kepala senjataku.

Mass.., Rina khan belajarnya sama Sara. Sara banyak cerita ke Rina tentang hubungan Sara sama Mas… Kata Sara, Mas hebat.., Rina jadi kepengiiiinn banget hubungan sama Mas..!”
“Kapan Rina pertama kali hubungan dengan pacar Rina..?”
“Udah lama Mas.., kira-kira waktu Rina kelas satu dulu. Rina kecolongan Mass.., tapi setelah tau enaknya, Rina jadi ketagihan.”
“Ooo.”
“Si Sari kok enggak dateng..?”
“Tadi siang Aku bilang ke Dia, hari ini enggak belajar, karena Aku pengiinn banget ngentot sama Maass.. Habis.. gatel sssiiiihh..!” katanya sambil mengedut-ngedutkan liang kewanitaannya.
Penisku serasa dipijat-pijat. Kucabut, lalu keluarlah cairan kental putih dari liang senggamanya. Lubang kenikmatannya kubersihkan dengan kaosnya, lalu batang kejantananku pun kulap.
“Sekarang mau belajar..?” tanyaku.
“Kayaknya enggak deh Mas. Kasian khan Sari ketinggalan.”
“Ok deh. Mas sebetulnya juga ada perlu di rumah. Mau bantuin bapak betulin mobil orang. Besok mau diambil.”
“Iya deh Mass.. Terima kasih ya..!”
Lalu kucium pipinya. Aku bangkit ke kamar mandi dengan telanjang bulat sambil menenteng pakaianku. Kamar mandinya ada di ruang tengah.”Massss…” panggilnya saat aku akan keluar kamarnya.”Apa..?”"Besok lagi. Datangnya jam tigaan aja Mass. Si Sari datangnya paling jam 4 kurang, jadi kita bisa puas-puasin dulu..!”
“Iyaaa deeehhh.., tenang aja.” kataku sambil keluar kamar.
Begitulah setiap sebelum mengajar, aku menggarap Rina sepuasku. Begitu pula dengan Rina. Dia nafsunya sangat besar. Tetapi kemaluannya tidak begitu menjepit. Sebenarnya itu bukanlah masalah buatku. Sejak aku tidak bisa berhubungan dengan Sara lagi, aku cukup puas berhubungan dengan Ketty dan Rina.
Suatu saat, ketika melihat perubahan atas sikap Sari kepadaku. Dia sering mencuri pandang ke arahku. Aku tidak tahu sebabnya, tetapi setelah selesai belajar, saat kujalan bersama dengan Sari, Sari bercerita kepadaku.
“Mas.. Sari tahu lhooo.. Hubungan Rina sama Mas…”
“Lho.., Sari tahu dari mana..? Apa Rina cerita..?” tanyaku kaget.
“Enggak. Waktu Sari datang lebih awal, kira-kira jam tiga seperempat, Sari masuk rumah Rina, Sari denger Rina teriak-teriak di kamar, kupikir Rina khan udah putus sama pacarnya..? Lalu Rina sama siapa..? Terus Sari intip. Eeehhh enggak taunya sama Mas Pri..!”
“Terus..?”
“Terus.., ya Sari keluar aja, takut ketahuan. Terus Sari nongkrong di tukang bakso depan. Kira-kira jam empat kurang, Sari masuk lagi.”
“Terus..?”
“Yaa.., udah gitu aja..!”
Hening sesaat waktu itu, kami sibuk dengan pikiran kami masing-masing.
“Sari pernah enggak yaa..?” batinku.
“Tanya, enggak, tanya, enggak. Kalo kutanya, Dia marah enggak ya.. Ah bodo, yang penting tanya dulu aja…”
“Eng.., Sari pernah enggak..?”
“Pernah apa Mas..?”
“Ya.., seperti Sara atau Rina..?”
“Belummm Mmassss..!” jawabnya malu-malu dan wajahnya merah padam.
Ternyata dia tidkak marah. Benar dugaanku, nafsunya besar juga.
“Sari mau..?”
Dia diam saja sambil menunduk. Pasti mau lah.
“Sari udah punya pacar..?”
“Beluumm Mass.., abis dilarang sama Bapak Ibu.”
“Yaa.., jangan sampe ketahuan doonng..!”
Lalu kami berpisah. Karena Sari harus naik bis ke Blok A. Sedangkan aku naik bis arah Pondok Labu. Di bis aku berpikir, gimana caranya mendapatkan Sari.
“Aku harus memanfaatkan Rina..!” pikirku.
Besoknya sebelum belajar bersama, saat aku bercumbu dengan Rina, kubilang ke Rina kalau Sari sudah tahu hubungan kita. Aku minta bantuannya untuk memancing nafsu si Sari. Tadinya aku pikir Rina akan menolak, ternyata jalan pikiran Rina sudah sangat moderat. Dia menyanggupinya. Karena Sari sudah tahu, untuk apa ditutup-tutupi katanya.
etika sedang belajar bersama, aku coba pancing nafsu Sari dengan cara kududuk di sebelah Rina. Aku rangkul Rina, kucium pipinya, bibirnya dan kuraba dadanya. Rina saat itu memakai kaos tanpa BH. Rina membalasnya. Lalu kudorong dia agar tiduran di karpet. Kami saling bergumul. Melihat hal itu, Sari kaget juga. Dia menutupi wajahnya. Karena selama ini kami berhubungan diam-diam. Tidak pernah secara terang-terangan. Kali itu kami berbuat seolah-olah tidak ada orang lain selain kami berdua, untuk memancing nafsu Sari.
Perbuatan kami semakin memanas. Karena Rina sudah telanjang dada. Lalu Rina menurunkan celana pendeknya. Dia langsung bugil karena tidak memakai celana dalam. Aku pun tidak tinggal diam, kulepas semua pakaianku. Kugeluti dia. Lalu kami mengambil posisi 69. Rina di atas. Kami saling menghisap.
“Aaahhh.., Mmasss.., sshshshs… Masss.. enaaakkk Mass.., ooohh..!” desah Rina dibesar-besarkan.
“Ohhh.. Riiinnn… hisap yang kuaattt Riinnnn..!” desahku juga.
Kulihat Sari sudah tidak menutupi wajahnya lagi.
Kira-kira lima menit saling menghisap, Rina berdiri memegang batang kemaluanku dan mengarahkan ke liang senggamanya yang sudah tidak perawan lagi. Menurunkan pantatnya dengan perlahan.
“Bless..!” langsung masuk seluruhnya.
“Aaahhhh… Maasss.., aaahhh.., ssshhh.., aaahhh..!” desahnya.
Lalu dengan perlahan dinaik-turunkan pantatnya. Pertama-tama perlahan. Makin lama semakin cepat.
“Aahh.. ooohhh.., sh.. sh.. ooohhh… Iiihhh..!” erangnya.
Kulirik Sari, dia memandangi ekspresi Rina. Sepertinya dia sudah terangsang berat. Karena wajahnya merah padam, nafasnya memburu. Tangannya memegang dadanya. Gerakan Rina semakin tidak terkendali. Pantatnya berputar-putar sambil naik turun. Kira-kira 10 menit, aku rasakan liang kewanitaan Rina sudah berkedut-kedut. Dia mau sampai klimakasnya. Dan akhirnya pantatnya menghujam batang keperkasaanku dalam sekali.
“Aaahhh.. Masss… Akuuu… sammmpppeee.. Maasss..!”
“Syuuurr… syurrr..” kehangatan menyelimuti kepala senjataku.

Dia langsung terguling ke sebelahku. Senjataku tercabut dari liang kenikmatannya dan berhamburanlah cairan dari liang senggamanya ke karpet. Aku memang tidak begitu menghayati permainan ini, karena pikiranku selalu ke Sari. Jadi pertahananku masih kuat. Aku bangkit dengan telanjang bulat. Kuhampiri Sari. Sari kaget karena aku menghampirinya masih dengan bertelanjang bulat. Langsung kupeluk dia. Kuciumi seluruh wajahnya. Tidak ada penolakan darinya, tetapi juga tidak ada reaksi apa-apa. Benar-benar masih polos.
Lama-lama tangannya mulai memelukku. Dia mulai menikmatinya. Membalas ciumanku, walau lidahnya belum bereaksi. Kuusahan semesra mungkin aku mencumbunya. Dan akhirnya mulutnya membuka sedikit berbarengan dengan desahannya.
“Aaahhh.. Maasss..!” nafasnya mulai memburu.
Kumasukkan lidahku ke mulutnya. Kubelit lidahnya perlahan-lahan. Dia pun membalasnya. Tanganku mulai meraba dadanya. Terasa putingnya sudah mengeras di bukit kembarnya yang kecil. Kuremas-remas keduanya bergantian.
“Maaasss.. oooohhhh.. Mmmasss.. shshhshshs…” desahnya.
Kulepas ciumanku. Kupandangi wajahnya sambil tanganku mengangkat kaosnya. Dia diam saja. Lepas sudah kaosnya, sekarang tinggal BH mininya. Kulepaskan juga pengaitnya. Dia masih diam saja. Akhirnya terpampanglah bukit kembarnya yang kecil lucu. Seperti biasa, untuk menaklukan seorang perawan, tidak bisa terburu-buru. Harus sabar dan dengan kata-kata yang tepat.
“Bukan maaiinnn. Susumu bagus sekali Sar..!” kataku sambil memandangi bukit kembarnya.
Warnanya tidak seputih Rina, agak coklat seperti warna kulitnya. Aku elus perlahan-lahan sekali. Kusentuh-sentuh putingnya yang sudah menonjol. Setiap kusentuh putingnya, dia menggelinjang.
Kutidurkan dia ke karpet. Lalu kuciumi dada kanannya, yang kiri kuremas-remas.
“Aaahhh.., ssshhh.., Maaasss.., aaaddduuuhhh… aaa..!”
Bergantian kiri kanan. Kadang ciumanku turun ke arah perutnya, lalu naik lagi. Tangan kananku sudah mengelus-ngelus pahanya. Dia masih memakai celana panjang katun. Kadang-kadang kuelus-elus selangkangannya. Dia mulai membuka pahanya. Sementara itu Rina sudah pergi ke kamar mandi. Karena kudengar suara guyuran air.
Setelah aku yakin dia sudah di puncak nafsunya, kupandangi wajahnya lagi. Wajahnya sudah memerahkarena nafsunya. Ini saatnya. Lalu tanganku mulai membuka pengait celananya, retsletingnya, dan menurunkan celana panjangnya sekalian dengan celana dalamnya. Tidak ada penolakan. Bahkan dia membantunya dengan mengangkat pantatnya. Dia memandangiku sayu.
Bukit kemaluannya kecil tidak berbulu. Hampir sama dengan kepunyaan Titin dulu. Mungkin karena sama-sama orang Sunda. Kupandangi bibir kemaluannya. Dia menutupinya dengan kedua tangannya. Kutarik tangannya perlahan sambil kudekatkan wajahku. Mulanya tangannya menutup agak keras, tetapi lama-lama mulai melemah. Kucium bibir kewanitaannya. Aaahhh.., segar sekali harumnya. Kuulangi beberapa kali. Setiap kucium, pantatnya dinaikkan ke atas sambil mendesah.
“Aaahhh… Masss.., mmm.. sshshshs…”
Batang kejantananku yang tadi sudah agak lemas, mulai mengeras lagi.
Lalu kubuka bibir kewanitaannya dengan jariku. Sudah basah. Kutelusuri seluruh liangnya dengan jariku, lalu lidahku. Dia semakin menggelinjang. Lidahku menari-nari mencari kedele-nya. Setelah dapat, kujilat-jilat dengan cepat sambil agak kutekan-tekan. Reaksinya, gelinjangnya makin hebat, pantatnya bergoyang ke kiri dan ke kanan.
“Adduuuhhh… Maasss… aaahhh.. ssshhh.. aaahhh..!”
Kuangkat kedua kakinya, kutumpangkan ke pundakku, sehingga liang kewanitaannya semakin membuka. Kupandangi belahan kewanitaannya. Betapa indah liangnya. Hangat dan berkedut-kedut.
“Saarr.., memekmu bagus betul.. Wangi lagi…”
Kembali kuhisap-hisap. Dia semakin keras mendesah.
Kira-kira 5 menit kemudian, pahanya menjepit leherku keras sekali. Lubang keperawanannya berdenyut-denyut cepat sekali.
Dan, “Syurrr… syurrr…” menyemburlah cairan kenikmatannya.
Kuhirup semuanya. Manis, asin, gurih menjadi satu. Aaasshhh… segarnya. Kakinya sudah melemas.Kuturunkan kakinya, kukangkangkan pahanya. Kuarahkan batang keperkasaanku ke liangnya sambil kupandangi wajahnya.
“Boleh Sarr..?” tanyaku memohon persetujuannya.
Matanya memandangku sayu, tidak bertenaga. Dia hanya mengangguk.
“Pelan-pelan yaa Mass..!”
Kuoles-oleskan kepala kemaluanku dengan cairan pelumas yang keluar dari liang senggamanya. Lalu kugesek-gesekkan kepala kejantananku ke bibir kenikmatannya. Kuputar-putar sambil menekan perlahan.

Dia langsung terguling ke sebelahku. Senjataku tercabut dari liang kenikmatannya dan berhamburanlah cairan dari liang senggamanya ke karpet. Aku memang tidak begitu menghayati permainan ini, karena pikiranku selalu ke Sari. Jadi pertahananku masih kuat. Aku bangkit dengan telanjang bulat. Kuhampiri Sari. Sari kaget karena aku menghampirinya masih dengan bertelanjang bulat. Langsung kupeluk dia. Kuciumi seluruh wajahnya. Tidak ada penolakan darinya, tetapi juga tidak ada reaksi apa-apa. Benar-benar masih polos.
Lama-lama tangannya mulai memelukku. Dia mulai menikmatinya. Membalas ciumanku, walau lidahnya belum bereaksi. Kuusahan semesra mungkin aku mencumbunya. Dan akhirnya mulutnya membuka sedikit berbarengan dengan desahannya.
“Aaahhh.. Maasss..!” nafasnya mulai memburu.
Kumasukkan lidahku ke mulutnya. Kubelit lidahnya perlahan-lahan. Dia pun membalasnya. Tanganku mulai meraba dadanya. Terasa putingnya sudah mengeras di bukit kembarnya yang kecil. Kuremas-remas keduanya bergantian.
“Maaasss.. oooohhhh.. Mmmasss.. shshhshshs…” desahnya.
Kulepas ciumanku. Kupandangi wajahnya sambil tanganku mengangkat kaosnya. Dia diam saja. Lepas sudah kaosnya, sekarang tinggal BH mininya. Kulepaskan juga pengaitnya. Dia masih diam saja. Akhirnya terpampanglah bukit kembarnya yang kecil lucu. Seperti biasa, untuk menaklukan seorang perawan, tidak bisa terburu-buru. Harus sabar dan dengan kata-kata yang tepat.
“Bukan maaiinnn. Susumu bagus sekali Sar..!” kataku sambil memandangi bukit kembarnya.
Warnanya tidak seputih Rina, agak coklat seperti warna kulitnya. Aku elus perlahan-lahan sekali. Kusentuh-sentuh putingnya yang sudah menonjol. Setiap kusentuh putingnya, dia menggelinjang.
Kutidurkan dia ke karpet. Lalu kuciumi dada kanannya, yang kiri kuremas-remas.
“Aaahhh.., ssshhh.., Maaasss.., aaaddduuuhhh… aaa..!”
Bergantian kiri kanan. Kadang ciumanku turun ke arah perutnya, lalu naik lagi. Tangan kananku sudah mengelus-ngelus pahanya. Dia masih memakai celana panjang katun. Kadang-kadang kuelus-elus selangkangannya. Dia mulai membuka pahanya. Sementara itu Rina sudah pergi ke kamar mandi. Karena kudengar suara guyuran air.
Setelah aku yakin dia sudah di puncak nafsunya, kupandangi wajahnya lagi. Wajahnya sudah memerahkarena nafsunya. Ini saatnya. Lalu tanganku mulai membuka pengait celananya, retsletingnya, dan menurunkan celana panjangnya sekalian dengan celana dalamnya. Tidak ada penolakan. Bahkan dia membantunya dengan mengangkat pantatnya. Dia memandangiku sayu.
Bukit kemaluannya kecil tidak berbulu. Hampir sama dengan kepunyaan Titin dulu. Mungkin karena sama-sama orang Sunda. Kupandangi bibir kemaluannya. Dia menutupinya dengan kedua tangannya. Kutarik tangannya perlahan sambil kudekatkan wajahku. Mulanya tangannya menutup agak keras, tetapi lama-lama mulai melemah. Kucium bibir kewanitaannya. Aaahhh.., segar sekali harumnya. Kuulangi beberapa kali. Setiap kucium, pantatnya dinaikkan ke atas sambil mendesah.
“Aaahhh… Masss.., mmm.. sshshshs…”
Batang kejantananku yang tadi sudah agak lemas, mulai mengeras lagi.
Lalu kubuka bibir kewanitaannya dengan jariku. Sudah basah. Kutelusuri seluruh liangnya dengan jariku, lalu lidahku. Dia semakin menggelinjang. Lidahku menari-nari mencari kedele-nya. Setelah dapat, kujilat-jilat dengan cepat sambil agak kutekan-tekan. Reaksinya, gelinjangnya makin hebat, pantatnya bergoyang ke kiri dan ke kanan.
“Adduuuhhh… Maasss… aaahhh.. ssshhh.. aaahhh..!”
Kuangkat kedua kakinya, kutumpangkan ke pundakku, sehingga liang kewanitaannya semakin membuka. Kupandangi belahan kewanitaannya. Betapa indah liangnya. Hangat dan berkedut-kedut.
“Saarr.., memekmu bagus betul.. Wangi lagi…”
Kembali kuhisap-hisap. Dia semakin keras mendesah.
Kira-kira 5 menit kemudian, pahanya menjepit leherku keras sekali. Lubang keperawanannya berdenyut-denyut cepat sekali.
Dan, “Syurrr… syurrr…” menyemburlah cairan kenikmatannya.
Kuhirup semuanya. Manis, asin, gurih menjadi satu. Aaasshhh… segarnya. Kakinya sudah melemas.Kuturunkan kakinya, kukangkangkan pahanya. Kuarahkan batang keperkasaanku ke liangnya sambil kupandangi wajahnya.
“Boleh Sarr..?” tanyaku memohon persetujuannya.
Matanya memandangku sayu, tidak bertenaga. Dia hanya mengangguk.
“Pelan-pelan yaa Mass..!”
Kuoles-oleskan kepala kemaluanku dengan cairan pelumas yang keluar dari liang senggamanya. Lalu kugesek-gesekkan kepala kejantananku ke bibir kenikmatannya. Kuputar-putar sambil menekan perlahan.

“Aaahhh.. Maasss… Ooohhh..!” dia mendesah.
Lalu kutekan dengan amat perlahan. Kepalanya mulai masuk. Kuperhatikan kemaluannya menggembung karena menelan kepala keperkasaanku. Ketekan sedikit lagi. Kulihat dia menggigit bibir bawahnya. Kuangkat pantatku sedikit dengan amat perlahan. Lalu kudorong lagi. Begitu berulang-ulang sampai dia tidak meringis.
“Ayooo… Masss.. aaahhh.. ooohhh.., ssshhhshshhh..!”
Lalu kudorong lagi. Masuk sepertiganya. Dia meringis lagi. Kutahan sebentar, kutarik perlahan, lalu kudorong lagi. Terasa kepala batang kejantananku mengenai selaput tipis. Nah ini dia selaputnya.
“Kok enggak dalam..? Belum masuk setengahnya udah kena..!” batinku dalam hati.
“Sar.., tahan sedikit yaa..!”
Lalu kucium bibirnya. Kami berciuman, saling mengulum. Dan dengan tiba-tiba kutekan batang keperkasaanku dengan keras.
“Pret..!” kemaluanku menabrak sesuatu yang langsung sobek.
Dia mau menjerit, tetapi karena mulutnya kusumpal, maka tidak ada suara yang keluar. Kudiamkan sebentar kejantananku agar liang keperawanannya mau menerima benda tumpul asing. Lalu kutarik ulur perlahan-lahan. Setelah terlihat dia tidak merasa kesakitan, kutekan lebih dalam lagi. Kutahan lagi. Kuangkat perlahan, kutekan sedikit lagi. Begitu berulang-ulang sampai senjataku masuk semuanya. Dia tetap tidak bisa bicara karena mulutnya kulumat. Kutahan kemaluanku di dalam, kulepaskan ciumanku. Liang senggamanya menjepit seluruh batangku di semua sisi. Rasanya bukan main nikmatnya.
“Gimana Sar..?”
“Sakiittt Masss… Periiihhh… Mmmm..!”
“Tahan aja dulu, sebentar lagi ilang kok…” sambil kucabut sangat perlahan.
Kutekan lagi sampai menyentuk ujung rahimnya. Begitu berulang-ulang. Ketika kutarik, kulihat kemaluan Sari agak tertarik sampai kelihatan agak menggembung, dan kalau kutekan, agak mblesek menggelembung. Setelah 5 atau 6 kali aku turun naik, terasa agak mulai licin. Dan Sari pun tidak terlihat kesakitan lagi.
“Sar.., memekmu sempit banget. Ooohhh enak sekali Sar..!” bisikku sambil mempercepat gerakanku.
Dia sepertinya sudah merasa nikmat.
“Aaahhh… eennnaaakkk… Masss… aaahhh.. shshshshsh…” desahnya. Kupercepat terus.
“Ah.. ah.. ahh.. ooo.. shshsh.. aaaddduuuhhh… ooohhh..!” pantatnya mulai bergerak mengimbangi gerakanku. Kira-kira 5 menit, dia mulai tidak terkendali. Pantatnya bergerak liar. Tiba-tiba dia menekuk, kedua kakinya menjepit pantatku sambil mengangkat pantatnya. Bibir kemaluannya berkedut-kedut.
Dan, “Sysurrr.. syuurrr..” dua kali kepala kejantananku disembur oleh cairan hangatnya.
Karena aku dari tadi sudah mau keluar dan kutahan-tahan, maka kupercepat gerakanku.
“Masss… Uuudddaaahhh.. Mmasss.. Aaaddduuhhh.. Gellii.. Maass..!” teriaknya.
Aku tidak peduli. Keringatnya sudah seperti orang mandi. Kupercepat terus gerakanku, akhirnya, “Crooot… cruuuttt..” tiga kali aku menembakan cairanku di liang kenikmatannya.
Lalu aku ambruk di sebelahnya.
Tiba-tiba, “Plok.. plok.. plok..” terdengar suara tepukan.
Rupanya Rina sudah dari tadi memperhatikan kami berdua.
“Mas hebat… Sari.. selamat yaa..!” katanya sambil mencium pipi Sari.
Sari hanya bisa tersenyum di sela-sela nafasnya yang masih ngos-ngosan.
“Enak Sar..?” tanyanya lagi.
Sari hanya bisa mengangguk lemah. Lalu aku memeluk Sari.
“Sari. Terima kasih yaa..!” kataku sambil mengecup pipinya.
“Sari juga terima kasih Mas.. Enaakkk banget ya Mass..!”
Aku bangun mengambil baju-bajuku yang berserakan. Kulihat di selangkangan Sari ada bercak-bercak lendir kemerahan.
“Aaaahhh… Aku dapet perawan lagi..!” batinku.
Lalu aku ke kamar mandi. Selesai kumandi, gantian Sari yang mandi. Setelah semua selesai, kami hanya mengobrol saja sambil minum teh hangat yang dibuatkan Rina. Menceritakan pengalaman yang dirasakan oleh masing. Aku lemas karena dalam 2 jam sampai 3 kali main.
Sejak saat itu, Sari selalu datang jam 3 sore. Dan sebelum belajar, kami selalu mengawalinya dengan pelajaran biologis. Dan Rina sepertinya mengetahui dan menyadari kalau punyanya Sari lebih oke, jadi dia mengalah selalu dapat giliran kedua. Dan mereka pun saling berbagi. Saling mencoba dan mengajari. Aku yang dijadikan alat eksperimen mereka menurut saja. Abis enak sih.
Setelah pembagian raport, ternyata yang nilainya naik banyak hanya Sari. Tetapi keduanya naik kelas dengan nilai di atas rata-rata. Begitulah pengalamanku dengan gadis-gadis SMP.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews